welcome ...

Sabtu, 07 April 2012

konsep manusia dalam islam


KONSEP MANUSIA DALAM ISLAM

1.      Siapakah Manusia Menurut Islam

Dalam alqur’an ada 3 kata yang digunakan untuk menunjukkan arti manusia, yaitu :
a.       Insan/ins/annas
b.      Basyar
c.       Bani adam/dzurriyat adam
Namun, diantara ketiga kata ini yang sering digunakan dalam alqur’an adalah basyar dan insan.  Kata basyar menunjukkan manusia dari sudut lahiriah (fisik) serta persamaannya dengan manusia seluruhnya, seperti firman Allah dalam surat Al-Anbiya : 34-35.
Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seseorang manusiapun sebelum kamu (Muhammad) maka apabila kamu mati apakah mereka akal kekal ? tiap-tiap yang berjiwa akan mati. Kami akan menguji kamu dengan kebaikan dan keburukan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya) dan hanya kepada Kami kamu dikembalikan
Dari sisi lain dapat diamati bahwa banyak ayat-ayat al-qur’an yang menggunakan kata basyar dengan mengisyaratkan bahwa proses kejadian manusia sebagai basyar melalui tahap-tahap sehingga mencapai tahap kedewasaan. Seperti firman Allah sebagai berikut :
dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya (Allah) menciptakan kamu dari sel, kemudian kamu menjadi basyar, kamu bertebaran.” (Qs.Ar-Rum : 20)
Begitulah terlihat, penggunaan kata basyar dikaitkan dengan kedewasaan dalam kehidupan manusia, yang menjadikannya mampu memikul suatu tanggung jawab (amanat).
Sedangkan kata insan digunakan untuk menunjukkan dengan segala totalitasnya, fisik psikis, jasmani dan rohani. Manusia yang berbeda antara seseorang dengan yang lainnya adalah akibat dari perbedaan fisik, psikis, dan kecerdasan.
Konsep basyar dan insan merupakan konsep Islam tentang manusia sebagai individu, sedangkan dalam hubungan sosial alqur’an memberikan istilah annas yang merupakan jamak dari kata insan dan perwujudan kualitas keinsanian manusia ini tidak terlepas dari konteks sosialnya dengan lingkungan.
Dapat terlihat bahwa dalam Al-quran menyebutkan bahwa jiwa manusia sebagai suatu sumber khas pengetahuan. Menurut al-quran seluruh alam raya ini merupakan manifestasi Allah, didalamnya terdapat tanda-tanda serta berbagai bukti untuk mencapai kebenaran. Al-quran mendefinisikan dunia eksternal sebagai al-ayat dan dunia internal sebagai jiwa, dan dengan cara ini mengingatkan kita akan pentingnya jiwa manusia itu, ungkapan tanda-tanda dan jiwa-jiwa yang terdapat dalam kepustakaan islam bersumber dari penyataan sebagai berikut :
Aku akan menunjukkan kepada mereka tanda-tanda kekuasaan-Ku dari yang terbentang di horizon ini dan dari jiwa mereka sendiri, sehingga tahulah mereka akan kebenaran itu” (Qs.Fushilat : 53)
Dalam Al-quran, manusia berulangkali diangkat derajatnya karena aktualisasi jiwanya secara positif, sebaliknya berulangkali pula manusia direndahkan akrena aktualisasi jiwa yang negatif. Mereka dinobatkan mengungguli alam surgawi, bumi dan bahkan para malaikat. Tetapi pada saat yang sama, mereka bisa tak lebih berarti dibandingkan dengan makhluk hewani. Manusia dihargai sebagai makhluk yang mampu menaklukkan alam, namun bisa juga mereka merosot menjadi “yang paling rendah dari segala yang rendah” juga karena jiwanya.
Manusia memiliki fitrah dalam arti potensi, yaitu kelengkapan yang diberikan pada saat dilahirkan ke dunia. Potensi yang dimiliki manusia dapat dikelompokkan menjadi dua hal, yaitu potensi fisik dan potensi rohaniah. Potensi fisik manusia adalah sifat psikologi spiritual manusia sebagai makhluk yang berfikir diberi ilmu dan memikul amanah. Sedangkan potensi rohaniah adalah nafsu, akal, dan rasa. Nafsu merupakan tenaga potensial yang berupa dorongan untuk berbuat kreatif dan dinamis yang dapat berkembang kepada dua arah, yaitu kebaikan dan kejahatan. Sebagaimana Firman Allah dalam surat As-Syam ayat 8 :
maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kesesatan dan ketaqwaan
Akal sebagai potensi intelegensi berfungsi sebagai filter yang menyeleksi mana yang benar dan mana yang salah, yang juga didorong oleh nafsu akal akan membawa manusia untuk memahami, meneliti, dan menghayati alam dalam rangka memperoleh ilmu pengetahuan dan kesejahteraan. Kedudukan akal dalam islam merupakan suatu kelebihan yang diberikan Allah kepada manusia dibandingkan dengan makhluk-makhluk-Nya yang lain. Sedangkan rasa merupakan potensi yang mengarah kepada nilai-nilai etika, dan agama. “sesungguhnya orang yang mengatakan : Tuhan kami adalah Allah, kemudian mereka beristiqamah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada pula berduka” (Qs. Al-Ahqaf : 13)

2.      Penciptaan Manusia Menurut Islam

Didalam alquran proses penciptaan manusia dapat dijelaskan sebagai berikut :
a.       Manusia diciptakan Allah berasal dari saripati tanah, (Qs.Al-Hijr :28)
b.      Dari segumpal tanah lalu menjadi nutfah (didalam rahim), segumpal darah, segumpal daging, tulang dibungkus dengan daging dan akhirnya menjadi makhluk yang paling sempurna, (Qs.Al-Mukminun : 12-14)
c.       Ditiupkan ruh (Qs.Al-Hijr : 29)
d.      Sebelum ditiupkan ruh, ketika masih di alam ruh manusia telah berjanji mentauhidkan Allah (Qs. Al-A’raf : 172)
Dalam penciptaannya manusia dibekali dengan beberapa unsure sebagai kelengkapan dalam menunjang tugasnya. Unsure-unsur tersebut adalah :
a.       Jasad, adalah bentuk lahiriah manusia
b.      Ruh/ Nafs, adalah daya hidup atau jiwa
c.       Aqal, adalah daya fikir
d.      Qalbu, adalah daya rasa
Jasad manusia diciptakan Allah dari bermacam-macam unsur kimiawi yang terdapat dari tanah.  Ayat-ayat yang menerangkan bahwa manusia diciptakan dari tanah tidak berarti bahwa semua unsur kimia yang ada ditanah ikut mengalami reaksi kimia. Bahan-bahan pembuat manusia yang disebutkan dalam Al-quran hanya merupakan petunjuk bahwa sebenarnya bahan-bahan pembentuk manusia yaitu ammonia, air dan lain sebagainya berasal dari tanah yang kemudian beraksi secara kimiawi.
Dalam ruh/nafs mempunyai dua daya, yaitu daya pikir yang disebut dengan akal yang berpusat di kepala dan daya rasa yang bepusat di dada dipertajam dengan ibadah, karena intisari dari semua ibadah dalam islam adalah mendekatkan diri kepada Allah yang maha suci. Yang Maha Suci yang bisa didekatkan dengan oleh ruh yang suci.ibadah adalah latihan menyucikan ruh atau nafs. Makin banyak seseorang beribadah secara ikhlas, makin suci pula jiwa dan ruhnya. 
Disamping itu, manusia juga disertai dengan sifat-sifat yang negatif seperti :
Ø  Lemah (an-nisa : 28)
Ø  Suka berkeluh kesah (al-ma’arif : 19)
Ø  Suka berbuat zalim dan ingkar (Ibrahim : 34)
Ø  Suka membantah (al-kahfi : 54)
Ø  Suka melampaui batas (al-alaq : 6)
Ø  Suka terburu nafsu (al-isra : 11)
Ø  Dan lain sebagainya.
Hal itu semua merupakan produk dari nafs, sedangkan yang dapat mengendalikan kecenderungan negatif adalah akal dan kalbu. Tetapi jika hanya dengan akal dan kalbu, kecenderungan tersebut belum sepenuhnya dapat terkendali. Oleh karena itu yang dapat mengendalikannya adalah wahyu, yaitu ilmu yang okyektif yaitu ilmu yang bersifat dari Allah. Kemampuan seseorang untuk dapat menetralisasikan kecenderungan negatif tersebut ditentukan oleh kemauan dan kemampuan dalam menyerap dan membudayakan wahyu Allah. Disamping itu, manusia diberi akal dan hati sehingga dapat memahami ilmu ayng diturunkan Allah, berupa Al-quran dan sunah rasul. Jika manusia hidup dengan ilmu selain ilmu Allah, manusia tidak bertabat lagi. Dalam keadaan demikian manusia disamakan dengan binatang, “mereka itu seperti binatang, bahkan lebih buruk dari binatang. Dalam keadaan demikian manusia bermartabat rendah” (at-tin : 4)



3.      Tujuan Hidup Manusia Menurut Islam

Selain mengetahui siapa dirinya, kenapa dia diciptakan, manusia juga harus mengetahui apa tujuan hidup mereka di dunia ini. Orang-orang di kotapun banyak yang tidak mengetahui apa tujuan mereka hidup . ada yang mengatakan untuk mencari kebahagian, berkeluarga serta membesarkan dan mendidik anak-anaknya.
Apakah tujuan hidup manusia mencari kebahagiaan menurut Allah ?? kebahagiaan yang seperti apa  ?? kebahagiaan dapat dicapai dengan berbagai cara, bisa dengan cara merampok, menzalimi orang lain, dan lain sebagainya. Apakah itu kebahagiaan yang seperti itu diharapkan Allah ?? tentu jawabannya adalah TIDAK !!
Ada sebagian mengatakan tujuan manusia hidup adalah untuk mencari Allah atau mendekatkan diri kepada Allah dengan berzikir dalam kamar, bertapa,. Ada juga yang mengatakan untuk beribadah kepada Allah dengan menjalankan shalat, puasa, zakat, naik haji. Jikalau rukun islam ini sudah dikerjakan, apakah sudah merasa seorang muslim yang benar ???
Untuk mendapatkan jawaban yang benar mari kita lihat Al-quran yang dibuat oleh Allah. Yang mana Allah juga menciptakan manusia, sudah tentu Allah lah yang maha tahu akan ciptaannya bukan  ?
Selama ini kita sering mendengar dari ulama-ulama yang menjelaskan bahwa tujuan hidup manusia adalah untuk beribadah kepada Allah (“dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku”). Sesungguhnya bukan lah beribadah yang seperti diatas yang dimaksud oleh Allah. Beribadah kepada Allah artinya mengabdi atau bekerja untuk Allah dengan sungguh-sungguh. Allah adalah raja di bumi dan dilangit ini. Sebagai hamba-hamba-Nya atau pekerja-pekerja Allah, maka manusia seharusnya patuh dan taat mengikuti semua peraturan-peraturan Allah, bagaimana cara hidup di dunia dan cara berkerja di dunia ini. Barangsiapa ingin mendapatkan kemualiaan dari Allah di dunia dan di akhirat, selamat dari siksa-Nya dan mendapatkan surga-Nya tidak lain caranya dengan beribadah hanya kepada-Nya dan mengikuti petunjuk rasul-Nya.

4.      Tugas atau Tanggung Jawab Manusia Di Dunia Menurut Islam

Tugas atau tanggung jawab manusia dapat diuraikan sebagai berikut :

a.       Tanggung jawab manusia sebagai hamba Allah

Tanggung jawab Abdullah terhadap dirinya adalah memelihara iman yang dimiliki dan bersifat fluktuatif (naik turun). selain itu tanggung jawab hamba Allah adalah menegakkan keadilan, baik terhadap diri sendiri maupun keluarga. Dengan berpedoman dengan ajaran Allah, seorang hamba berupaya mencegah kekejian moral dan kemungkaran yang mengancam diri dan keluarganya. Demikianlah tanggung jawab hamba Allah yang senantiasa tunduk dan patuh terhadap ajaran Allah dan  sunnah rasul. Sebagaimana firman Allah sebagai berikut :
wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan bebatuan, diatasnya terdapat malaikat-malaikat yang bengis dan sadis yang tidak mengabaikan apa yang diperintahkan kepada mereka, dan mereka melakukan apa yang diperintahkan-Nya
Itulah firman Allah yang diberikan kepada manusia dalam menjalankan peranannya selama hidup di muka bumi. Peranan seseorang harus dibangun dari dalam diri sendiri secara terus menerus untuk mendapatkan hasil yang maksimal, ketika sebuah pribadi telah menguasai peranannya untuk diri sendiri, barulah bisa berperan untuk orang lain terutama keluarga.

b.      Tanggung jawab manusia sebagai khalifah Allah

Antara anugerah utama Allah kepada manusia ialah pemilihan manusia untuk menjadi khalifah atau wakil-Nya di bumi. Dengan ini manusia berkewajiban menegakkan kebenaran, kebaikan, mewujudkan kedamaian, menghapuskan kemungkaran serta penyelewengan dan penyimpangan dari jalan Allah. Firman Allah :
dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat : sesungguhnya Aku jadikan di bumi seorang Khalifah. Berkata malaikat : adakah Engkau hendak jadikan di muka bumi ini orang yang melakukan kerusakan dan menumpahkan darah, sedangkan kami senantiasa bertasbih dan bertaqdis dengan memuji engkau ? jawab Allah : Aku lebih mengetahui apa yang kamu tidak ketahui” (Qs.al-baqarah : 30)
Orang-orang yang beriman, berilmu dan sudah tahu cara bekerja untuk Allah yaitu memakmurkan bumi ini, maka dia diminta untuk menjadi seorang khalifah dalam masyarakat. Sebagai khalifah, manusia harus dapat mengoptimalkan kemampuan dan mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam.
Optimalisasi kemampuan tercemin dalam pemanfaatan kemampuan dari manusia itu sendiri terhadap potensi-potensi yang dimilikinya. Manusia diberikan kelebihan fisik tersebut guna mssemaksimalkan tugas kekhalifahan di bumi. Dengan otak manusia diharapkan kehidupan bumi secara umum dapat berkembang dengan baik dan terjaga dari kerusakan. Dengan tangan manusia diharapkan memiliki kekmampuan menciptakan, dalam arti memanfaatkan potensi sumber daya dari Allah.dengan lisan manusia diharapkan memiliki kemampuan komuunikasi yang baik. Optimalisasi kemampuan tercemin dari optumalisasi potensi materi yang dimiliki manusia dari Allah.
Optimalisasi alam sebenarnya dimaksudkan untuk mengatur semaksimal mungkin perihal pengolahan alam.sehingga tidak terjadi ketidakseimbangan ekosistem. Sesungguhnya semua fasilitas yang sudah tersedia di dunia secara gratis seperti tumbuhan, binatang, angin, uadara, air dan apapun adalah untuk manusia. Tentunya hal tersebut dimaksudkan untuk membantu kekhalifahan manusia di bumi. Allah berkali-kali mengatakan bahwa dalam melakukan sesuatu hal, janganlah pernah melampaui batas. Artinya manusia bisa berlaku normal sebagaimana adanya. Allah mengatakan bahwasanya potenisi-potensi yang ada di alam itu tidak akan pernah habis tetapi hal tersebut berlaku appabila manusia memanfaatkan dengan sewajarnya.
Keoptimalan peran manusia sebagai khalifah di bumi akan tercapai dengan sempurna apabila manusia dapat memanfaatkan segala pikiran hebatnya yang dianugerahkan Allah menjadi suatu karya yang hebat yang berguna bagi bumi.

c.       Tanggung jawab memakmurkan bumi

Dialah yang telah menciptakan kamu dari bumi (tanah), dan menjadikan kamu pemakmurnya.” (Qs.11 : 61).
Perintah Allah kepada nabi Adam, nani Musa, dan Muhammad adalah sama yaitu manusia yang diciptakan oleh Allah ini harus bekerja keras, sungguh-sungguh untuk memakmurkan bumi, artinya memakmurkan keluarga, masyarakat dan umat.
Perintah Allah selanjutnya kepada manusia adalah untuk mengolah bahan-bahan baku yang ada di dalam bumi yang telah Allah sediakan berlimpah ruah agar bisa menjaga agama Allah. Perhatikan perintah Allah berikut ini :
dan Kami ciptakan besi (dan perak, emas, aluminium, tembaga, minyak, dll) yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia (untuk diolah), dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong agama-Nya (islam) dan rasul-rasul padahal Allah tidak dilihatnya” (Qs.57 : 25)
Firman Allah diatas menjelaskan bahwa setiap orang muslim yang patuh kepada Raja (Allah) maka wajib bekerja keras mengolah bahan-bahan baku seperti : besi, perak, emas, tembaga, kayu-kayu, pertanian, dan lain-lain menjadi barang-barang yang berguna untuk kehidupan manusia, mendirikan industry bermacam-macam barang, dan membuat senjata-senjata untuk mempertahankan agama Allah dan Rasulullah dari serangan-serangan musuh. Umat islam lah yang diperintah oleh Allah, bukan umat lain.
Siapa yang tidak ikut memakmurkan bumi Allah artinya mereka mengingkari perintah Allah ini,. Hidup mereka akan susah dan kalalu terjadi peperangan mudah dikalahkan serta dijajah.

d.      Tanggung jawab menuntut ilmu pengetahuan

Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang yang menuntut ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan” (Qs.58 : 11). Artinya umat islam harus belajar bermacam disiplin ilmu. Setiap individu muslim harus bekerja keras dan menuntut ilmu sebanyak-banyaknya agar kehidupan individu muslim kuat dan sehat, yang akhirnya membawa umat islam ke arah kemajuan-kemajuan agar dapat meningkatkan kemakmuran, kesejahteraan, keamanan, dan keharmonisan.bagaimana mungkin umat islam bisa memakmurkan bumi jika mereka tidak mempunyai ilmu-ilmu lainnya.





5.      Penyimpangan-Penyimpangan Terhadap Konsep Manusia Dalam Islam Serta Pembenarannya

Dewasa ini sangat banyak contoh nyata dari penyimpangan-penyimpangan terhadap syariat islam, namun dalam pembahsan ini penulis hanya membahas secara singkat mengenai dua contoh penyimpangan yang terjadi yaitu sebagai berikut :

a.       Terorisme

Terorisme yang terjadi telah melanggarkan syarat-syarat jihad islami yang dilakukan teroris. Jihad melawan orang kafir terbagi menjadi dua bentuk : jihad difa’/defensif dan jihad tholab/ofensif. Adapun yang dilakukan oleh para teroris tidak diragukan lagi adalah jihad ofensif. Jihad terkait dengan aturan-aturan yang telah ditetapkan Allah dalam syariat-Nya. Disinilah salah satu perbedaan mendasar antara jihad dan teroris. Teroris justru menerjang aturan-aturan tersebut. maka inilah syarat-syarat jihad ofensif kepada orang-orang kafir :
·         Jihad tersebut dipimpin oleh seorang kepala negara
·         Jihad tersebut harus didukung dengan kekuatan yang cukup untuk menghadapi musuh
·         Jihad tersebut dilakukan oleh kaum muslimin yang memiliki wilayah kekuasaan
Demikianlah syarat-syarat jihad dalam syariat islam. Adapun dari sisi akal sehat bahwa tujuan jihad adalah untuk meninggikan agama Allah sehingga islam menjadi terhormat dan berwibawa di hadapan musuh. Hal ini tidak akan tercapai apabila tidak dipersiapkan dengan matang dengan suatu kekuatan, persiapan dan pengaturan yang baik. Maka ketika syarat-syarat diatas tidak terpenuhi, sebagaimana dalam aksi-aksi terorisme hasilnya justru bukan membuat islam menjadi tinggi, malah memperbutuk citra islam, sebagaimana yang kita saksikan saat ini.
b.      Persoalan gender

Pemahaman tentang gender ini sering membuat umat islam yang modern terpaksa harus berbenturan dengan dua kutub yang berbeda. Tetapi sebenarnya hal itu tidak perlu terjadi mengingat ajaran islam juga ajaran yang memberikan spirit emansipasi, kesetaraan dan egalitarianism. Nabi Muhammad telah memberikan fondasi yang kuat untuk menjadikan kaum hawa setara dengan kaum adam “Nabi mengubah kedudukan perempuan dari posisi obyek yang dihinakan dan dilecehkan menjadi subyek yang dihormati dan diindahkan”. Nabi memproklamirkan bahwa perempuan ataupun laki-laki sama-sama manusia, sama-sama berpotensi menjadi khalifah. Pria dan perempuan mempunyai nilai kemanusiaan yang sama.

hilang dalam berada

HILANG DALAM BERADA
by : risma yuliani


Dalam kekosongan terasa percepatan waktu berputar indah
Menggoda sanubari menuju satu titik berat di sudut bayang
Meronggoh langit dengan seronoh ……
Semakin tergoda terhempas oleh grativitasi jiwa

Magnet-magnet yang berkutub tak mampu menarikku kembali
Sudut itu semakin terasa nyata
Dan aku semakin fokus … tak bisa mengelak …
aku terkepit hampa ditemani kesesakan khilaf

aku berlari mendekati ribuan magnet itu
dan lagi magnet-magnet itu tak sanggup mengambilku pergi …
Apakahku harus relakan gaya sentripental itu menyerbu pikiranku ?
Dan kini aku hilang dalam aku berada








 

Senin, 21 Maret 2011

puisi

Terpejam
oleh : risma yuliani
disaat bola indah terpejam
lelap jauh dalam lamunan panjang ....
dalam gelap menelusuri jejak sang surya
dalam sunyi mendengar denyut jantung sang surya

pijakan-pijakan, tetesan air mata, ketegaran ....
semua , hanyalah bukti kesetiaan
bukti yang tak berdaya , dan
kesetiaan yang tak dipandang ...

puisi "terjadi sekali lagi"

terjadi sekali lagi 

oleh : risma yuliani

ditengah keheningan jiwa
sketsa angan itu muncul kembali
menampilkan utuhnya kesempurnaan cinta
kesempurnaan yang menjejakkan nelangsa

babak introspeksi yang dilalui
hanyalah bernilai nol
pondasipun retak berantakan
seketika nelangsa itu menggema

kembali seperti dulu
kembali sedia kala
kepingan-kepingan pondasi yang hancur
akankah bisa kembali tegak ??

puisi "hidup tak berwarna"

Hidup Tak Berwarna
oleh : risma yuliani

menangis tak berarti rapuh
duduk terdiam bukan berarti lumpuh
tarian senyum yang merekah
tak bermakna mengubah suasana  hati

kembang layu harapan
menyatu dalam perjalanan hidup
angin kebahagiaan pun ikut meramaikan
tapi , semua hanyalah angin-angin semu

Minggu, 20 Maret 2011

resensi buku "the magic of smile"

“SENYUM”
Obat Hati dan Pengubah Hidup
oleh : risma yuliani

Nama buku        : The Magic Smile
Pengarang         : ‘Athif Abul ‘Id
Penerbit              : Al-Jadid
Tahun terbit      : tahun 2010 (cetakan ketiga)
Tebal                   : 20 cm x 15 cm atau 108 hal
Harga                 : Rp 17.000,00


“sekedar senyum, akan mengubah hidup Anda.
Tidak perlu memiliki jabatan yang bergengsi atau kerja di lingkungan berdasi atau kekayaan milik sendiri”

 ‘Athif Abul ‘Id merupakan salah seorang penulis yang berhasil meyelam sampai ke dasar hati seorang pembaca. Hal ini dibuktikan dalam salah satu karyanya yang berjudul “The Magic Smile”. Melalui untaian kata-kata yang dipaparkan maupun rangkaian kalimat yang indah, penulis berhasil membuat pembaca untuk menyita waktu luang mereka untuk membaca hasil karyanya ini.
Dilihat dari pemasaran buku motivasi ini, selayaknya kita memberikan acungan jempol kepada penulis, karena dalam waktu kurang dari 1 tahun buku “The Magic Smile” ini telah mengeluarkankan cetakan yang ketiga. Hal ini membuktikan begitu banyak pembaca yang kagum dengan diksi penulis dalam buku motivasi ini.
Senyum merupakan bahasa tubuh yang memberikan kesan prilaku sederhana seseorang. Senyum merupakan elemen terpenting yang dimiliki oleh masing-masing individu. Dikatakan elemen terpenting karena sebuah senyuman dapat mempengaruhi kehidupan seseorang.
Dalam buku “The Magic Smile” ini, penulis memaparkan berbagai informasi mengenai arti pentingnya sebuah senyuman. Pada bagian pertama dalam buku ini, penulis memaparkan dengan jelas mengenai jenis-jenis senyuman dan ragamnya dan memberitahu pembaca bagaimana cara membedakan senyuman yang jujur dan palsu dengan memperhatikan urat-urat wajah, mata, mulut, lama tersenyum, dan perasaan. Diksi yang menarik dan mudah dimengerti membuat informasi mudah diserap dan diingat oleh pembaca. Pada bagian kedua, penulis memaparkan mengenai kemampuan senyuman yang jujur dan ikhlas untuk membuka hati yang terkunci dan mempengaruhi orang lain. Selain itu penulis juga memaparkan bantahan terhadap sangkaan orang bahwa bermuka masam dan cemberut melambangkan keteguhan dan kebijaksanaan seseorang. Selain kedua bab diatas, masih terdapat beberapa informasi mengenai pentingnya arti senyuman dalam kehidupan yang terbagi ke dalam 3 bab selanjutnya. Dalam 3 bab selanjutnya, penulis memaparkan mengenai berbagai macam manfaat dari sebuah senyuman, pengaruh senyuman bagi kesehatan fisik dan psikis seseorang, serta pengaruh sneyuman di dalam keluarga.
Setiap karya yang siap saing, pastinyalah memiliki keunggulan dan keunikan tersendiri yang dapat ditinjau dari berbagai segi. Adapun kelebihan atau keunggulan dari buku motivasi ini antara lain sebagai berikut :
1.        penulis menggunakan diksi yang relatif mudah dimengerti pembaca pada umumnya
2.       penulis sering menampilkan kisah-kisah mengenai keajaiban dari sebuah senyuman
3.       penulis sering memaparkan pendapat orang-orang yang dituakan dalam lingkungan untuk memperkuat tulisan.
4.       tulisan penulis sangat lembut dan indah yang melambangkan jati diri dari senyuman yang jujur.

Dari sekilas uraian mengenai  buku motivasi “The Magic Smile” kita dapat melihat dan menimbang sendiri kelayakan buku ini untuk dibaca dan diterapkan diterapkan dalam kehidupan sehari-sehari. Mudah-mudahan kehadiran buku ini dapat mengubah kehidupan kita menjadi lebih berwarna dengan sebuah senyuman yang jujur.



































resensi Novel "Bekisar Merah"

Penderitaan Dibalik Kecantikan
oleh : risma yuliani

Judul Buku       : Bekisar Merah
Pengarang         : Ahmad Tohari
Penerbit           : PT. Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit    : Januari 1993
Ukuran             : 11 x 18 cm
Tebal buku       : 312 halaman

Ahmad Tohari lahir di Tinggarjaya, Jatilawang, Banyumas, Jawa Tengah pada tanggal 13 Juni 1948. Ahmad Tohari lahir di lingkungan keluarga santri. Di desanya, Ahmad Tohari dikenal sebagai wartawan dan kyai.
Ahmad Tohari menamatkan SMA di Purwokerto. Namun demikian, beliau pernah mengenyam bangku kuliah yakni Fakultas Ilmu Kedokteran Ibnu Khaldun, Jakarta (1967-2970), Fakultas Ekonomi Universitas Sudirman, Purwokerto (1974-1975), dan Fakultas Sosial Politik Universitas Sudirman (1975-1976). Proses kreatif Ahmad Tohari berlangsung sejak duduk di bangku SMA. Tahun 1970-an Ahmad Tohari mulai mempublikasikan tulisan-tulisannya.
Hingga sekarang, Ahmad Tohari telah menerbitkan banyak karya sastranya baik berupa Novel maupun Cerpen. Adapun karya-karya Ahmad Tohari sebagai berikut :
·         Novel “Kubah” (1980)
·         Novel “Ronggeng Dukuh Paruk” (1982)
·         Novel “Lintang Kemukus Dini Hari” (1985)
·         Novel “Jantera Bianglala” (1986)
·         Kumpulan cerpen “ Senyum Karyamin” (1989)
·         Novel “Bekisar Merah” (1993)
·         Novel “Langkar Tanah Lingkar Air” (1995)
·         Kumpulan cerpen “ Nyanyian Malam” (2000)
·         Novel “Belantik” (2001)
·         Novel “Orang-orang Proyek” (2002)
·         Kumpulan cerpen “Rusmi Ingin Pulang” (2004)
·         Novel Bahasa Jawa “Ronggeng Dukuh Paruk Banyumas” (2006)
Karya-karya Ahmad Tohari telah diterbitkan dalam bahasa Jepang, Cina, Belanda, dan Jerman.
Daya kreatifitasnya telah menjadikan Ahmad Tohari memperoleh penghargaan di tingkat nasional dan internasional. Southeast Asian Writers Award diterimanya pada tahun 1995. Tahun 2975, cerpennya yang berjudul “Jasa-jasa Buat Sanwirya” menjadi salah satu pemenang dalam Sayembara Kincir Angin. Kemudian pada tahun 2007 menerima penghargaan Rancage Award.
Karya sastra Ahmad Tohari selalu mengisahkan kondisi sosial masyarakat desa yang terpinggir secara ekonomi maupun politik. Gagasan-gagasan yang tertuang di dalam karya-karya sastranya selalu berdimensi sosial. Misalnya :
Ronggeng Dukuh Paruk yang bercerita tentang latar sosial-politik di Indonesia. Novel Di Kaki Bukit Cibalak, Orang-orang Proyek, Bekisar Merah, dan Belantik berkisah tentang realitas sosial yang dibenturkan dengan perilaku korupsi. Nuansa spiritual juga tidak bisa lepas dari setiap karya yang lahir dari tangannya. Contohnya, Novel kubah yang menceritakan tentang kehidupan keagamaan.
Di jagad sastra Indonesia, nama Ahmad Tohari tak asing lagi. Ahmad Tohari selalu berkisah tentang kehidupan orang kecil. Ahmad Tohari tidak pernah melepaskan diri dari pengalaman hidup kedesaannya, hampir dalam semua karyanya berwarna lapisan masyarakat bawah dengan latar alam. Beliau memiliki kesadaran dan wawasan alam yang begitu jelas terlihat dalam tulisannya. Deskripsinya tentang latar cerita sangat detail. Gaya bahasanya adalah sihir yang bisa menghipnotis pembaca. Ahmad Tohari adalah sosok pengarang yang senantiasa “hamil sastra”. Artinya, beliau mengalami kondisi batin yang memaksa harus menulis karya sastra agar tidak tersiksa jiwanya. Tidak hanya itu, dalam tulisan-tulisannya terlihat bahwa beliau sangat akrab dengan alam pedesaan, cengkeraman struktur politik Negara yang selalu tidak adil bagi rakyat kecil, dan kepekaannya dengan masyarakat miskin.
Keunikan dari novel Bekisar Merah ini dapat terlihat dari warna pesantren dan pandangan-pandangan keagamaan, terutama tradisi Islam Jawa yang kental dalam tradisi pesantran tradisional. Keyakinan yang dipenuhi oleh nilai-nilai sufisme dan kesalehan normatif.
Dalam novel terbitan PT. Gramedia Pustaka Utama ini, Ahmad Tohari berhasil menggambarkan nilai-nilai spiritual dan sosial yang telah menurun drastis serta kesabaran dan keteguhan hati yang begitu kuat. Nah, setelah membaca Novel Bekisar Merah ini, apa kesan Anda terhadap buku ini? Menurut saya, novel ini dapat memberikan pelajaran kepada semua kalangan untuk selalu menjalani hidup menurut kaidah atau ajaran agama karena agamalah yang dapat membentengi hidup.
Berikut ini adalah synopsis dari novel Bekisar Merah ;

Karangsoga. Itulah nama kampung halaman Lasi, perempuan yang cantik, berparas ayu dan berwajah khas wanita Jepang. Desa yang diwarnai dengan kerja keras para penyadap aren, para tengkulak dan para istri yang mendampingi suami masing-masing.selain itu, penduduk karangsoga memiliki budaya yaitu “menggunjing orang”.
Meskipun Lasi memiliki paras yang cantik tak membuat Lasi terhindar dari gunjingan. Sejak kecil Lasi telah menjadi bahan gunjingan dengan topic utama “ Lasi anak hasil pemerkosaan”. Namun, Lasi tidak menghiraukan cemoohan itu karena ia tahu apa yang sebenarnya.
Sekarang Lasi telah tumbuh menjadi gadis jelita. Kehidupan rumah tangga Lasi dan Darsa, suaminya dihiasi dengan kebahagiaan dan kemesraan. Meskipun Darsa hanya sebagai penyadap aren, Lasi menerima Darsa apa adanya dan mencintai sumaminya. Namun, tak selamanya. Suatu masa, masalah besar membuat hubungan mereka menjadi hancur berantakan.
Darsa mengalami kecelakaan yang mengakibatkan alat vitalnya bermasalha. Penyembuhan ditangani oleh seorang dukun yang bernama Bunek. Pada suatu masa, Bunek membujuk Darsa untuk bersetubuh dengan Sipah, anaknya dengan alasan proses penyembuhan. Darsa bingung. Akhirnya ia menyetujuinya.
Tanggung jawab Darsa dituntut. Darsa harus menikahi Sipah karena Sipah itu hamil. Berita itu membuat Lasi menjadi kacau. Dalam kekacauan yang dirasakannya, Lasi menghilang dari Karangsoga.
Lasi pergi ke Jakarta dengan membawa segala beban dihatinya. Disana, Lasi tinggal dengan pemilik warung yang dipanggil Bu Koneng. Kebaikan yang Bu Koneng berikan kepada Lasi sungguh berlebihan. Suatu hari, Bu Koneng memperkenalkan Lasi dengan teman bisnisnya Bu Lanting dan Si Kacamata. Bu Lanting menginginkan Lasi untuk tinggal dengannya. Bu Koneng memberikan Lasi kepada Bu Lintang dengan imbalan yang menggiurkan. Semua itu dilakukan dengan cara yang tentunya tidak mencurigakan Lasi.
Sekian lama Lasi tinggal dengan Bu Lanting. Namun, hatinya tetap gelisah. Ternyata kegelisahan Lasi terjawab. Lasi dijodohkan Bu Lanting dengan seorang pengusaha kaya yang telah berumur yang bernama Handarbeni.
Dalam menjalani kehidupan rumah tangganya dengan Handarbeni secara umum Lasi merasa bahagia. Namun, ada satu hal yang sangat dikecewakannya dengan suaminya. Singkat cerita, Handarbeni menyarankan Lasi untuk bersetubuh dengan pria lain apabila merasa tidak puas dengan suaminya dengan syarat Lasi masih tetap menjadi istrinya. Lasi sangat kecewa mendengar hal itu.
Dalam keadaan sedih Lasi memutuskan untuk mengunjungi orang tuanya di Karangsoga untuk melupakan sedihnya itu. Di karangsoga Lasi bertemu dengan Kanjat. Kepada Kanjat, menceritakan semua kekecewaannya kepada suaminya. Mendengar berita itu, dihati Kanjat muncul sebuah harapan besar kepada Lasi. Namun, Kanjat juga tidak bisa berbuat banyak karena Lasi masih istri orang lain, serta masih sibuk dengan perjuangannya memperbaiki kehidupan para penyadap aren di Karangsoga.
Secara singkat, isi cerita novel Bekisar Merah dalam dirumuskan sebagai berikut :

Bagian I                       : Kehidupan rumah tangga lasi dan darsa diwarnai dengan kebahagian      dan cobaan. Darsa mengalami kecelakaan dan keluarganya mengalami hamabatan dalam biaya pengobatan.
Bagian II dan III         : Lasi kecewa dengan perlakuan Darsa kepadanya dan akhirnya ia memutuskan untuk menghilang dari Karangsoga.
Bagian IV                     : Kanjat menemui Lasi di Jakarta.
Bagian V                       : Lasi menerima lamaran Pak Handarbeni.
Bagian VI                     : kehidupan rumah tangga Lasi dan Handarbeni tidak sebahagia yang dia bayangkan dan dia tak yakin dapat mempertahankan kehidupan rumah tangganya.

Secara utuh novel Bekisar Merah ini merupakan alat komunikasi kepada kaum remaja untuk mewujudkan semua amanat-amanat yang terkandung didalamnya. Novel ini juga dapat dibaca oleh kalangan anak remaja maupun kalangan orang tua. Buktinya, hingga sekarang novel ini masih banyak peminatnya. Selain itu, Pengarang dalam menggambarkan latar juga sangat menyentuh hati pembaca. Namun,kiranya perlu sedikit tambahan seperti menampilkan gambar-gambar kejadian yang genting. Hal ini dapat memanbah semangat pembaca dalam membaca. Selain itu, bahasa yang digunakan pengarang sedikit rumit dimengerti oleh pemula.
Sebagai penutup, saya dapat menyimpulkan bahwa novel ini sangat baik dan bermanfaat untuk dibaca karena mengandung nilai moral yang dapat menjadi motivator dalam hidup kita agar kita menjadi lebih baik dari hari ini.

resensi buku kumpulan cerpen "di atas sajadah cinta"


Konsep dan Prinsip Islam Itu “Up To Date”
oleh : risma yuliani
Nama buku     : Di Atas Sajadah Cinta (cetakan ke-17)
Pengarang       : Habiburrahman El Shirazy
Penerbit         : Republika , Pesantren Basmala Indonesia , MD Entertainment
Tahun terbit     : tahun 2007
Tebal             : 20,5 cm x 13,5 cm atau 265 halaman
Harga             : Rp 37.825,00

Habiburrahman El Shirazy lahir di kota Semarang, pada tanggal 30 September 1976. Pria kelahiran Semarang ini lebih dikenal dengan panggilan Kang Abik. Pekerjaan beliau adalah dai, novelis, sekaligus penyair .
Kang Abik memulai pendidikan menengahnya di MTs Futuhiyyah I Mranggen sambil belajar kitab kuning di Pondok Pesantren Al Anwar, Mranggen, di bawah asuhan KH. Abdul Bashir Hamzah.  Pada tahun 1992 beliau merantau ke Kota Budaya Surakarta untuk belajar di Madrasah Aliyah Program Khusus (MAPK) Surakarta, lalu lulus pada tahun 1995. Setelah tamat, beliau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Beliau memutuskan menuntut ilmu di Fakultas Ushuluddin, Jurusan Hadis, Universitas Al-Azhar, Cairo. Beliau menyelesaikan pendidikannya di Universitas Al-Azhar selama 4 tahun dan dinyatakan lulus pada tahun 1999. Seperti tak kenal lelah menimba ilmu, beliau melanjutkan pendidikan S2 di The Institute for Islamic Studies in Cairo yang didirikan oleh Imam Al-Baiquri.
Dampak dari ketekunan Kang Abik dalam menyelami pendidikan yaitu beliau telah banyak meraih prestasi-prestasi yang patut diacungkan jempol. Adapun prestasi-prestasi yang telah diraih erat oleh Kang Abik antara lain sebagai berikut :
  1. Pada semasa di SLTA pernah menulis naskah teatrikal puisi berjudul “Dzikir Dajjal” yang dipentaskan di Gedung Seni Wayang Orang Sriwedari, Surakarta pada tahun 1994.
  2. Juara I lomba menulis Artikel se-MAN I Surakarta pada tahun 1994.
  3. Juara I lomba membaca puisi religius tingkat SLTA se-Jawa Tengah pada tahun 1994.
  4. Juara I lomba pidato tingkat remaja se-eks Karesidenan Surakarta pada tahun 1994.
  5. Juara I lomba pidato Bahasa Arab se-Jawa Tengah yang diadakan oleh UMS Surakarta pada tahun 1994.
  6. Juara I lomba membaca puisi Arab tingkat nasional yang diadakan oleh IMABA UGM pada tahun 1994.
  7. Juara 5 dalam lomba KIR tingkat se-Jawa Tengah pada tahun 1995 dengan judul tilisan “Analisis Dampak Film Laga Terhadap Kepribadian Remaja”.

Keberadaan Kang Abik dalam lingkungan sosial sangat diterima hangat . sebagai buktinya, saat di Cairo Kang Abik pernah memimpin kelompok kajian MISYKATI (Majelis Intensif Studi Yurisprudens dan Kajian Pengetahuan Islam) (pada tahun 1996-1997). Selain itu, Kang Abik pernah dipercaya untuk duduk dalam Dewan Assatidz Pesantren Virtual Nadhatul Ulama yang berpusat di Cairo, dan masih banyak lainnya.
Adapun karya-karya sastra yang telah dilahirkan oleh Habiburrahman El Shirazy alias Kang Abik diantaranya sebagai berikut :
1.     novel “Dalam Mihrab Cinta” pada tahu 2007 ;
2.     novel “Ketika Cinta Bertasbih 2” pada tahun 2007 ;
3.     novel “Ketika Cinta Bertasbih 1” pada tahun 2007
4.     novel mini “Pudarnya Pesona Cleopatra” pada tahun 2005
5.     kumpulan cerpen “Ketika Cinta Berbuah Surga” pada tahun 2005
6.     novel “Ayat-ayat Cinta” (tahun 2004)
7.     kumpulan cerpen “Di Atas Sajadah Cinta” pada tahun 2004, dan lain-lain.

Kang Abik juga telah melahirkan beberapa karya terjemahan seperti berikut :
1.     novel “Menyucikan Jiwa” pada tahun 2005 ;
2.     novel “Rihlah Ilallah” pada tahun 2004 ;
3.     kumpulan cerpen “Ketika Duka Tersenyum” pada tahun 2002
4.     biografi Umar Bin Abdul Aziz pada tahun 2002
5.     novel “Ketika Cinta Menemukanmu” pada tahun 2001 ;
6.     novel “Ar-Rasul”, dan lain-lain.

“Di Atas Sajadah Cinta” adalah sebuah kumpulan cerpen yang memuat 38 cerita  teladan islami yang terinspirasi dari kisah-kisah nyata pada masa kehidupan Rasulullah saw dan kisah nyata sahabat-sahabat Habiburrahman El Shirazy sendiri.serta beberapa certia yang terdapat didalam Ketika Cinta Berbuah Surga, Ketika Derita Mengabadikan Cinta, dan Nyanyian cinta.
Dalam Kumpulan cerpen ini Kang Abik menampilkan berbagai macam cerita-cerita teladan islami yang bernapaskan Islam yang syarat dengan aqidah dan prinsip-prinsip dasar Islam. Ceritanya penuh variasi dengan tetap menampilkan tema yang cenderung mengangkat ruang-ruang cinta yang sangat halus dan indah, sesuai dengan konsep dan prinsip-prinsip Islam. Keberagaman kisah juga membuktikan bahwa prinsip-prinsip Islam selalu bersifat Up To Date dalam segala bentuk, variasi, dan waktu. Hal ini dapat dilihat dari perwatakan tokoh dari setiap kisah yang menggambarkan kecintaannya kepada Allah yang begitu besar, ketaqwaannya kepada Allah, serta rasa pasrah dan syukurnya dalam menghadapi takdir yang dihiasi dengan ikhtiar, yang semua itu selalu memberikan akhir yang baik dan bahagia bagi pribadi dan orang lain.
Dalam masing-masing cerita yang terdapat dalam buku ini dapat dilihat bahwa kesamaan masalah dari setiap kisah yaitu cobaan atau halangan seorang umat Rasulullah dalam mempertahankan prinsip-prinsip Islam dalam lingkungan hidupnya yang semakin modernisasi dan menjauh dari ajaran agama. Sehingga disimpulkan konflik yang terjadi dalam setiap cerita yaitu konflik batin dan konflik lahir.
Seperti kisah dalam cerpen yang berjudul Di Atas Sajadah Cinta, yang diangkat sebagai judul buku ini. Cerita ini mengisahkan tentang dua insan manusia yang saling mecintai karena Allah .
Zahid adalah seorang pria yang dalam hidupnya selalu berpegang erat kepada benteng Allah, dan selalu menghiasi hidupnya dengan kalimat tasbih. Zahid tak kuasa menangkis pesona seorang gadis jelita yang bernama Afirah .
Namun, jalan nasibnya tak semulus yang dia pikirkan. Suatu hari, Zahid telah mantap memutuskan untuk melamar bidadarinya itu . kedatangannya disambut dengan senyuman yang merekah oleh keluarga gadis itu . selang waktu kemudian, Zahid pun langsung menyampaikan tujuan kedatangannya, yaitu ingin mengkhitbah Afirah. Dengan jantung yang berdetak begitu kencang, Zahid menunggu jawaban dari pihak Afirah. Seperti menerima peluru yang mematikan, kata”terlambat” itu dilontarkan orang tua Afirah kepada Zahid. Ternyata Afirah telah dikhitbah terlebih dahulu oleh pemuda yang bernama Yasir.
Bak menerima badai yang dahsyat, Zahid dan Afirah terduduk diam dan tak bergairah menerima hal ini. Afirah pun menjadi salah langkah. Ia mengajak Zahid untuk memadu cinta sembunyi-sembunyi. Dengan berlinangan air mata, Zahid menanggapi tawaran Afirah yang gila itu. Zahid menolak tawaran Afirah. Dia mengatakan kepada afirah bahwa wanita yang tidak baik adalah untuk laki-laki yang tidak baik, dan laki-laki yang tidak baik adalah untuk wanita yanng tidak baik pula,  dan sebaliknya. Membaca balasan surat Zahid, Afirah menagis tersedu-sedu. Ia telah menemukan hal yang lebih berharga yaitu hidayah.
seiring waktu, berita bahagia menghiasi hidup mereka berdua. Zahid menerima surat dari Afirah yang berisikan bahwa ayahnya telah membatalkan pertunangannya dengan Yasir, dan meminta Zahid segera mengkhitbahnya dan menikah dengannya. Setelah membaca surat itu, Zahid segera sujud syukur dan tak henti mengucapkan hamdalah .
.
Lebih menarik lagi sebagaimana cerpen yang berjudul “Andai Jakarta seperti Mata kakak”. Dalam cerpen ini, Kang Abik menggambarkan bagian kecil dari kehidupan kers di Jakarta dan kebijaksanaan dan kelembutan yang terpancar dari seorang muslimah. Singkatnya, suatu hari yang dihiasi dengan terik matahari . di tengah jalan seorang gadis berjilbab yang bermata teduh dikejutkan dengan  suara teriakan minta tolong. Gadis itu bernama Ulya. Sedetik kemudian Ulya tersadar. Ia melihat gadis kecil dikejar oleh banyak orang.dengan teriakan “pencopet”. Ulya yang tampak mengerti dengan apa yang terjadi, ia tak ragu menyelamatkan gadis kecil itu dan tak gentar menanggapi tuduhan demi tuduhan yang dilontarkan oleh banyak orang terhadap gadis kecil itu. Setelah melewati perdebatan yang dahsyat akhirnya Ulya berhasil menyelamatkan gadis kecil itu yang akhirnya diketahuinya bernama Tata dari amukan orang banyak. Tata merasa senang karena masih ada orang dalam hidupnya menyayanginya dan mengerti dirinya. Pada akhir dialog keduanya, gadis kecil itu mengatakan kepada gadis berjilbab itu “…. Mata kakak begitu bening, teduh, indah dan nyaman. Ah, andai Jakarta seperti mata kakak. …”
Itulah dua cerita dari 38 cepen yang termuat dalam kumpulan cerpen ini. Cerita yang sangat menggugah nurani siapa saja yang membacanya. Berbagai ragam kisah dan konflik yang ditampilkan dalam judul lain lebih baik atau sama dengan dengan dengan kedua cerita ini
Layaknya kita tahu, setiap buku yang siap terbit atau yang telah terbit seharusnyalah memiliki kelebihan dari  berbagai segi atau pandangan agar dapat dijadikan daya tarik atau daya jual di pasaran. Adapun kelebihan dari kumpulan cerpen “Di Atas Sajadah Cinta” ini diantaranya sebagai berikut :
1.     Kang Abik menggunaan bahasa yang relatif mudah dimengerti banyak kaum mukmin
2.     kang Abik sering menampilkan dalil nagli dan dalil aqli di masing-masing cerita yang dapat meyakinkan pembaca terhadap sumber pemikiran Kang Abik sebagai Penulis.
3.     Tulisan Kang Abik sangat lembut dan indah yang sangat mencerminkan ke-Islaman yang sesungguhnya.
4.     semua cerita merupakan cerita nyata, sehingga pembaca dapat mencontoh tingkah laku seorang tokoh cerita dengan penuh yakin karena Allah, dan lain-lain.

Tidak ada sesuatu hal pun yang sempurna di dunia . Begitu juga dengan kumpulan cerpen ini. Kekurangannya terletak pada penulisan dalil nagli yang tidak menggunakan tulisan arab . seandainya tulisan Arab ditoreskan dalam setiap dalil nagli, pastilah lebih memperindah tulisan dan membuat pembaca lebih menarik untuk membacanya.
dari sekilas uraian mengenai  kumpulan cerpen “Di Atas Sajadah Cinta kita dapat melihat dan menimbang sendiri kelayakan buku ini untuk dibaca dan diterapkan amanatnya dalam kehidupan sehari-sehari. Mudah-mudahan kehadiran buku ini dapat mengukuhkan tali dakwah di antara kita. Amin.